KBRN, Bula: Pimpinan BAZNAS Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang baru dilantik pada Kamis pekan kemarin, berkomitmen selalu transparan dalam mengelola dana zakat, infaq, shodaqoh maupun dana bantuan sosial lainnya.

Hal ini dimaksudkan agar menjamin rasa percaya dari semua Muzakki, utamanya ASN di lingkungan pemerintah kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa ini. Sebab mereka ASN, merupakan kelompok Muzakki yang paling dominan dalam menyokong tersedianya dana BAZNAS saat ini.

Komitmen itu dikemukakan Ketua BAZNAS, Zainudin Kelsaba dalam acara serahterima jabatan di kantor BAZNAS setempat pada Jum'at kemarin (4/7/2023). Tras atau kepercayaan merupakan satu-satunya modal yang harus terus dipupuk dan dipelihara agar memberi rasa percaya bagi Muzakki.

"Insya Allah nanti selain laporannya secara berkala kita sampaikan ke Pemerintah Daerah (Pemda), ada juga laporan yang kita sampaikan kepada muzaki yang setiap saat menyetor zakatnya. Kemudian laporan itu nanti kita laporkan dalam bentuk media, pamflet maupun media elektronik. Itu memang yang sudah diatur dalam ketentuan undang-undang," ujarnya.

Usai dilantik dan diambil sumpah oleh Bupati Abdul Mukti Keliobas pada Kamis pekan lalu, lima pimpinan BAZNAS langsung menggelar serahterima jabatan dengan Plt Sidik Rumalowak. Serahterima jabatan dilaksanakan pada Jum'at 04 Agustus 2023 di kantor BAZNAS setempat.

Serahterima jabatan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara yang didalamnya memuat jumlah dokumen pertanggung jawaban penggunaan keuangan dan sisa anggaran yang belum terpakai alias masih tersimpan di rekening milik BAZNAS.

Mengenai laporan pertanggung jawaban, Sidik Rumalowak menjelaskan laporan tentang pertanggung jawaban penggunaan keuangan tersebut sepanjang ini dibuat secara periodik per tiga bulan sekali (tiap triwulan). Laporan tersebut selain dicetak dan dibukukan, juga rutin dilaporkan secara online melalui Sistem Informasi Manejemen BAZNAS (Simba).

Sedangkan sisa anggaran yang masih tersimpan di rekening, Plt Kepala Dinas Pendidikan ini menjelaskan BAZNAS sendiri memiliki dua rekening di BPDM Cabang Bula. Pertama, rekening tabungan yang menghimpun dana zakat, infaq, shodaqoh dan dana bantuan sosial lainnya termasuk pula dana pemotongan 2,5% gaji ASN. Sisa dana yang masih tersimpan di rekening itu saat ini berjumlah lebih dari Rp 1 Miliar.

Kedua, rekening tabungan yang dikhususkan menampung dana operasional BAZNAS yang bersumber dari bantuan hibah pemerintah daerah. Akan tetapi sepanjang tiga tahun terakhir, BAZNAS tidak sama sekali memperoleh bantuan operasional, sehingga saldo di rekening ini masih tetap sama seperti sebelumnya yakni hanya sekira Rp 6 juta saja.